Minggu, 07 April 2024

the cause of an English Phobia

English  Phobia

&&&&&&&&&

 

Tidak sering, tapi beberapa kali saya pernah mendapati, baik saya sendiri atau orang lain disekitar saya di sarkastis saat ngobrol menggunakan Bahasa inggris, atau Bahasa kita ada mix English-nya.

hadeh.. jangan sok inggris lah” atau “elah kita tinggal di Indonesia kali” (iya iya tau. gak ada juga yang bilang kita tinggal di galaxy andromeda).

Saya mengerti, bahwa preferensi tiap orang beda-beda. Seseru-serunya belajar Bahasa inggris, tidak menjadikan semua orang jadi suka juga. Walaupun saya dan semua yang kuliahnya ngambil jurusan Bahasa inggris akan mengatakan, “Bahasa inggris tuh penting” sebagai pembelaan. Saya sempat kesal sebenarnya dan mulai merancang taktik edukasi kepada para alergi Bahasa inggris ini, kenapa mereka harus berhenti sarkastis dan mulailah belajar Bahasa inggris.

Saya mulai memikirkan alasan sistematik KENAPA ini HARUS dipelajari. Semua orang harus bisa! Selain dari alasan klasik English is an international language. In the end, dari hasil pencarian saya, saya malah menemukan bahwa in some case, Bahasa inggris tuh tidak penting malah.

Ya! Biar saya jelaskan dulu. Saat saya bekerja di pos parkiran suatu instansi, saya mengamati rekan kerja saya. kalo dipikir-pikir, tidak ada beban buat mereka untuk bisa menguasai Bahasa inggris. Tidak ada masalah dan bahkan tidak penting juga mereka bersusah payah melatih speaking English skill, mereka berada di dunia kerja yang tidak menuntut hal itu. Begitu juga dengan para penjual-penjual gardu dan toko diseberang jalan. Juga pengusaha-pengusaha pakaian dan penjual sayuran di Tengah-tengah pasar. Mereka tidak perlu mempelajari part of speech, mengetahui idiom-idiom like a native speaker dan segala macamnya.

Anehnya bagian lain dari saya masih kekeuh bahwa Bahasa inggris itu penting! Dengan perasaan kuat. Bahkan saya yakin jutaan orang lainnya akan mengatakan hal yang sama. Hingga saya sadari bahwa saya dan jutaan orang lainnya ini, kita memiliki planning dan goals tertentu, yang mana salah satu syarat dari goals kita tersebut menuntut untuk bisa menguasai Bahasa inggris. Didunia akademik, Bahasa inggris bukan sekedar sangat penting lagi, bukan di ranah wants tapi needs. Pengetahuan dan kemampuan Bahasa inggris kita sampai di test untuk memenuhi syarat administrasi lanjut studi dengan TOEFL. Melamar di Perusahaan-perusaan dengan posisi tertentu juga ada standar minimal English passive.

Jadi, Bahasa inggris itu penting dan juga tidak penting, bergantung pada Dimana kamu berada. Berhubung saya memilih berada di jalur yang berkecimpung pada Bahasa inggris itu penting, so here I am.

Dalam rumusan Trigatra Bangun Bahasa: Utamakan bahasa Indonesia; lestarikan bahasa daerah; kuasai bahasa asing.

Sehingga it isn’t wise menuduh kita tidak nasionalis karena saat berkata-kata bercampur bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Harusnya bahasa inggris atau bahasa asing lainnya dinilai sebagai suatu skill (kemampuan) komunikasi seseorang. Sebagaimana skill menulis, bernyanyi, memasak, skill memainkan alat music, dan sebagainya. Yang namanya skill harus dilatih sustainable. Dirumah, saya berbicara sendiri (menggunakan bahasa inggris) seperti orang gila untuk meningkatkan speaking skill saya. Karena memang satu-satunya cara agar kemampuan berbicara bahasa inggris meningkat adalah dengan practice (melatih, mempraktekkan). Sebagaimana belajar matematika harus banyak mengerjakan soal-soal. Sehingga, ketika saya keluar rumah dan berkomunikasi di lingkungan sosial, terkadang kecoplosan kosakata bahasa inggris. (Ya kalau gitu saya minta maaf deh yang tidak suka).

Buat teman-teman sekalian, kalau punya bestie yang alergi English (kayak besti saya), yasudah, saat ngobrol dengan mereka, kita perlu berada dalam kesadaran penuh sebelum di sarkastis. Sayangilah nyawa kalian. Diluar dari itu, silahkan berekspresi. Terus melatih skill bahasa inggrisnya. jadilah gila (meningkatkan speaking skill walaupun berbicara sendiri) karena ini tentang kamu. Apa yang kamu sukai. Apa yang kamu perjuangkan.

 fighting!

the cause of an English Phobia

English    Phobia &&&&&&&&&   Tidak sering, tapi beberapa kali saya  pernah mendapati, baik saya sendiri...